SUARA CYBER NEWS

Minggu, 19 Oktober 2025

Tim Verifikasi Kemensos Tinjau Lokasi Sejarah Marsinah di Nganjuk, Lengkapi Syarat Penetapan Pahlawan Nasional


Nganjuk,  — Tim verifikasi dari Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia dan Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pahlawan (TP2GP) melakukan tinjauan lapangan ke sejumlah titik sejarah perjuangan almarhumah Marsinah di Kabupaten Nganjuk, Sabtu (18/10/2025).

Kunjungan tersebut turut didampingi oleh Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi dan Wakil Bupati Nganjuk. Agenda ini merupakan bagian dari proses akhir kelengkapan dokumen penetapan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional, yang selama ini dikenal sebagai simbol perjuangan kaum buruh di Indonesia.

Dalam kegiatan tersebut, rombongan meninjau empat lokasi penting yang menjadi bagian dari sejarah hidup Marsinah, yakni Monumen Marsinah di Jalan Surabaya–Madiun, Kantor Desa Nglundo, rumah kelahiran Marsinah, serta makam almarhumah di pemakaman umum Desa Nglundo.

Marsinah dikenal sebagai sosok sederhana asal desa yang memiliki semangat luar biasa dalam memperjuangkan hak-hak buruh hingga harus mengorbankan nyawanya. Perjuangannya menjadi inspirasi bagi masyarakat luas dan dianggap sebagai tonggak sejarah perjuangan buruh di Indonesia.

Bupati Nganjuk menyampaikan bahwa penetapan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional merupakan aspirasi bersama masyarakat Nganjuk dan seluruh bangsa Indonesia.

“Perjuangan Marsinah bukan hanya milik Nganjuk, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia. Semangatnya membela keadilan harus kita warisi,” ujar Bupati Marhaen Djumadi.

Dalam kunjungan tersebut, tim TP2GP juga menemui keluarga Marsinah yang diwakili oleh Ibu Marsini. Ia menceritakan perjalanan hidup Marsinah sejak lahir, masa kecil, hingga masa-masa perjuangannya sebagai buruh pabrik.

“Inilah tempat Marsinah dilahirkan, Pak,” tutur Marsini sambil menunjuk rumah lama Marsinah yang kini dijadikan kebun kelengkeng di samping rumah neneknya.

Di sela kegiatan, rombongan juga berziarah dan menabur bunga di makam Marsinah sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi terhadap pengorbanan almarhumah.

Prof. Usep Abdul Matin, selaku anggota tim verifikasi Kemensos, menyatakan bahwa Marsinah merupakan sosok istimewa di antara para calon Pahlawan Nasional karena berasal dari kalangan rakyat biasa.

“Dari hasil kajian dan penelitian kami, Marsinah memenuhi semua unsur untuk ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Insyaallah dalam bulan November ini penetapannya akan diumumkan,” ungkap Prof. Usep.

Selain meninjau rumah kelahiran dan tempat pemakaman, tim juga memverifikasi lokasi pertama kali jenazah Marsinah ditemukan, sebagai bagian dari kelengkapan administrasi dan kajian sejarah.

Nama Marsinah kini diabadikan di berbagai tempat di Desa Nglundo, salah satunya Poliklinik Desa Nglundo yang diberi nama “Marsinah” sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa dan perjuangannya.

Dengan selesainya tahapan verifikasi ini, masyarakat Nganjuk berharap penetapan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional segera terealisasi, menjadi simbol perjuangan buruh perempuan Indonesia yang berani, gigih, dan berintegritas. (sr)


Jumat, 17 Oktober 2025

Klarifikasi Kasus Satpam Wanita di PT. Profound Indonesia: Selesai Secara Baik dan Damai


Nganjuk, — Kasus viral yang melibatkan seorang karyawati outsourcing berinisial AF, satpam wanita di PT. Profound Indonesia, Mlorah, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, akhirnya menemukan titik terang. Setelah sempat ramai di media sosial dan pemberitaan online terkait pemberhentiannya yang dianggap sepihak, pihak terkait kini menyelesaikan persoalan tersebut secara baik-baik.

AF sebelumnya mengadukan nasibnya ke LSM GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) Nganjuk setelah menerima Surat Peringatan (SP) 2 dan pemberhentian kerja pada Rabu (16/10/2025). Dalam pengaduannya, AF merasa menjadi korban ketidakadilan dan sempat menyinggung adanya dugaan ucapan tidak pantas dari salah satu pihak di lokasi kerja.

Namun, setelah dilakukan mediasi yang difasilitasi oleh LSM GMBI, kedua belah pihak bertemu di Kafe Warungku, Jalan Panglima Sudirman, Nganjuk. Proses mediasi berlangsung dengan suasana kondusif dan penuh keterbukaan.

“Mediasi berjalan lancar, kedua pihak sama-sama ingin menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan,” ujar perwakilan GMBI usai pertemuan.

Setelah proses dialog yang cukup panjang, pada Jumat (17/10/2025), AF menyampaikan bahwa dirinya kini sudah mendapatkan pekerjaan baru dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada pihak PT. Profound Indonesia dan perusahaan outsourcing PT. MJA atas kesalahpahaman dan kegaduhan yang sempat terjadi.

Pernyataan permohonan maaf tersebut tertuang dalam surat resmi bermaterai yang ditandatangani langsung oleh AF, sebagai bentuk tanggung jawab dan penyelesaian damai antara kedua belah pihak.

Pihak perusahaan pun menyambut baik langkah tersebut dan berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran bersama agar komunikasi antara pekerja dan manajemen ke depan bisa berjalan lebih terbuka dan profesional.

Dengan berakhirnya kasus ini secara damai, semua pihak berharap situasi di lingkungan kerja PT. Profound Indonesia kembali kondusif, serta menjadi contoh penyelesaian masalah tenaga kerja melalui jalur mediasi yang bijak dan manusiawi.

Ratusan Ojol Hadiri Deklarasi Jogo Jatim di Tugu Pahlawan Surabaya


Hari ini ratusan Ojek Online Lintas Organisasi di Jawa Timur hadiri Deklarasi Jogo Jatim.

Deklarasi ini di inisiasi oleh Aliansi Online Driver Jawa Timur dimana didalamnya terdapat dua organisasi besar yakni Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur dan Himpunan Pengusaha Daring (HIPDA) Indonesia.

Dalam kegiatan ini diikuti berbagai kelompok driver online dari daerah diluar Surabaya diantaranya Gresik, Malang, Sidoarjo, Lamongan, Tuban dan Bojonegoro.

Diantara yang hadir dari organisasi tersebut adalah Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur, Himpunan Pengusaha Daring (HIPDA) Indonesia, Asosiasi Driver Online (ADO) Jawa Timur dan Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Jawa Timur.

Dalam giat ini ratusan ojol memenuhi halaman Tugu Pahlawan Surabaya dengan berbagai atribut aplikator dan komunitas.

"Kami bangga kami bisa hadir dalam kegiatan ini, jauh-jauh dari Lamongan bersama teman-teman untuk mengikuti Deklarasi ini," ujar Satriya Driver Ojol asal Lamongan.

Puji Waluyo selaku Penanggung Jawab kegiatan ini menyatakan bahwa ini merupakan bentuk tanggapan dari rekan-rekan ojol atas situasi dan kondisi beberapa waktu lalu di beberapa daerah yg melakukan aksi unras dengan merusak fasum dan melakukan penjarahan, maka kami semua tergerak untuk ikut menjaga keamanan dan ketertiban di Jawa Timur.

"Sebagai salah satu barometer pergerakan Jawa Timur, kami tak hanya melakukan aksi atau demo. Tapi kami juga bersinergi dalam ketertiban dan keamanan Jawa Timur," ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Titto Achmad selaku Penanggung jawab.
"Kehadiran teman-teman ojol disini merupakan bentuk tanggung jawab dan kebersamaan dalam hal menciptakan ketertiban dan keamanan di Jawa Timur khususnya Surabaya."

Deklarasi yang berlangsung di Tugu Pahlawan diseberang Kantor Gubernur Jawa Timur mengusung Tema Ojol Jogo Jatim. Seberang Titik Nol Surabaya.

Walau cuaca pagi ini cerah dan panas tetap berjalan lancar dan sukses. 

Deklarasi dibacakan oleh Heri Bimantara selaku Pembina PDOI Jawa Timur dan diikuti oleh semua peserta.

"Alhamdulillah semua berjalan lancar, tidak mengira yang datang begitu banyak," ujarnya.

Ditempat yang sama, masing-masing ketua organisasi menyampaikan narasinya. Sebagian besar mendukung jogo Jatim, tidak hanya berdemo. Tapi kita wajib juga menjaga ketertiban dan keamanan Jawa Timur khususnya Surabaya.

Aliansi Online Driver ini terbentuk atas kepedulian khususnya driver online untuk bekerja aman sehingga order bertambah.

"Alhamdulillah berjalan lancar, walaupun terik dan panas. Semua berjalan lancar," ujar Puji sambil tersenyum.

"Puncak acara telah berakhir. Tak perlu lama yang penting khidmat Dan sukses," pungkasnya sambil menyantap nasi kotak yang disediakan panitia.***

Kamis, 16 Oktober 2025

Fosil Gajah Purba di Hutan Tritik Bisa Ubah Peta Geologi Jawa Timur, Nganjuk Berpeluang Jadi Geopark Baru


NGANJUK – Kawasan Hutan Tritik di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, kembali menjadi sorotan para ahli setelah tim dari Museum Geologi Bandung bersama Disporabudpar Nganjuk dan komunitas Kotasejuk menemukan sisa-sisa rangka gajah purba Stegodon yang diduga berasal dari satu individu utuh.

Temuan ini bukan sekadar penemuan fosil biasa. Para ahli menilai, keberadaan Stegodon di Nganjuk berpotensi mengubah peta sejarah geologi dan fauna purba di Jawa Timur, sekaligus membuka peluang besar bagi Tritik untuk ditetapkan sebagai geosite nasional.


“Fosil yang kami temukan masih dalam kondisi relatif lengkap — ada rahang bawah dengan gigi, tulang panggul, tulang kaki, bahkan satu sisi gading. Ini sangat jarang ditemukan dalam satu lokasi yang utuh,” ujar Unggul Prasetyo Wibowo, Kepala Tim Ekskavasi dari Museum Geologi Bandung, Kamis (16/10/2025).

Menurut Unggul, lapisan batuan tempat ditemukannya fosil berusia sekitar 800 ribu tahun, menandakan bahwa Tritik pernah menjadi kawasan hidup fauna besar zaman Pleistosen. “Usia batuan sekitar 800 ribu tahun, jadi fosil ini kira-kira seusia itu. Ini data penting untuk memetakan jalur migrasi gajah purba di Pulau Jawa,” jelasnya.

Ekskavasi kali ini merupakan lanjutan dari kegiatan tahun lalu, yang kala itu baru membuka sekitar 10 persen dari total area temuan. Tim menargetkan pengangkatan seluruh bagian rangka dapat selesai dalam waktu seminggu sebelum masuk tahap konservasi dan penelitian lanjutan.

Selain nilai ilmiah, temuan ini juga membuka peluang besar bagi Nganjuk untuk mengembangkan wisata edukasi berbasis geologi.

Humas Komunitas Kotasejuk, Sukadi, mengungkapkan bahwa Tritik memiliki sebaran fosil yang sangat melimpah, baik hewan darat maupun akuatik. “Kami berharap pemerintah daerah dan pusat bisa menjadikan kawasan ini sebagai geosite, bahkan berkembang menjadi geopark. Potensinya luar biasa,” ujarnya.

Ia menambahkan, keterlibatan masyarakat lokal menjadi bagian penting dalam menjaga kelestarian situs ini. “Kami bangga bisa ikut menjaga dan membantu penggalian. Ini bukan sekadar temuan, tapi warisan masa lalu yang bisa jadi kebanggaan Nganjuk,” tambahnya.

Jika penemuan ini benar membuktikan adanya satu individu Stegodon utuh, maka Nganjuk berpotensi mencatat sejarah sebagai lokasi penemuan fosil gajah purba paling lengkap di Jawa Timur, menandai babak baru bagi penelitian geologi dan pariwisata ilmiah di Indonesia. (sr)


Bupati Nganjuk Yakin Marsinah Segera Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional


Nganjuk, Jawa Timur — Harapan masyarakat Indonesia untuk melihat Marsinah, sosok buruh perempuan pejuang keadilan asal Nganjuk, mendapatkan gelar Pahlawan Nasional kini kian dekat menjadi kenyataan.

Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menyampaikan bahwa proses pengusulan Marsinah telah mencapai tahap akhir di tingkat nasional. Ia optimistis penetapan resmi akan dilakukan tahun ini.

“Marsinah rencana akan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional tahun ini. Mohon doanya. Hidup buruh!” ujar Marhaen Djumadi, Kamis (16/10/2025).


Bupati menjelaskan, upaya pengusulan Marsinah sudah dimulai sejak tahun 2022, ketika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk mulai mengumpulkan dokumen dan data pendukung tentang perjalanan hidup dan perjuangan Marsinah.

Momentum besar terjadi pada 1 Mei 2025, bertepatan dengan Hari Buruh Internasional (May Day). Saat itu, Pemkab Nganjuk bersama masyarakat, serikat pekerja, dan berbagai organisasi buruh menggelar doa bersama dan tabur bunga di makam Marsinah.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Marhaen menyampaikan kepada media tentang rencana pengusulan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional. Tak disangka, pada siang harinya pernyataan itu langsung viral secara nasional, dan mendapat sambutan luar biasa.

Presiden Prabowo Subianto bersama serikat pekerja dan organisasi buruh di berbagai daerah kemudian menyatakan dukungan penuh terhadap pengusulan tersebut. Dukungan besar ini membuat Pemkab Nganjuk semakin bersemangat memperjuangkan Marsinah.

Menindaklanjuti hal itu, Pemkab Nganjuk segera membentuk Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kabupaten Nganjuk yang beranggotakan 13 orang, dengan Bupati Marhaen Djumadi sebagai ketua.

“Kami ingin proses ini berjalan cepat, profesional, dan sistematis. Karena Marsinah adalah simbol perjuangan buruh Indonesia,” ujar Marhaen.

Tim TP2GD Nganjuk kemudian berkoordinasi dengan Kementerian Sosial, Gubernur Jawa Timur, Dinas Sosial Provinsi, dan TP2GD Jawa Timur.
Berbagai sidang, seminar daerah, dan seminar nasional telah digelar untuk memperkuat kelengkapan dokumen, termasuk naskah akademik dan arsip pemberitaan media dari tingkat lokal hingga nasional.

Semua masukan dari Gubernur Jawa Timur, TP2GD Jatim, dan TP2GN (Tingkat Nasional) juga sudah ditindaklanjuti.

“Hari ini sidang TP2PN berlangsung. Alhamdulillah, kami optimis hasilnya baik. Kalau masih ada yang perlu dilengkapi, kami siap,” tambahnya.

Bupati Marhaen juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung perjuangan ini.

“Terima kasih kepada organisasi buruh di Nganjuk, Jawa Timur, dan seluruh Indonesia. Juga kepada Bu Gubernur, Pak Mensos, Wamensos, dan terutama Pak Presiden Prabowo yang memberi perhatian besar. Semua kita serahkan hasil akhirnya kepada Presiden,” tutupnya dengan penuh semangat.

“Bravo Buruh, Bravo Marsinah!” serunya menutup pernyataan. ( sr )


Selasa, 14 Oktober 2025

Langkah Berani! Dinas Pendidikan Nganjuk Wajibkan Tamu Tunjukkan KTP Demi Keamanan dan Transparansi



Nganjuk, — Dalam upaya memperketat keamanan dan menegakkan transparansi pelayanan publik, Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk meluncurkan aturan baru yang cukup tegas: setiap tamu wajib menunjukkan identitas diri (KTP) sebelum memasuki area kantor, termasuk bagi wartawan yang hendak melakukan konfirmasi atau wawancara. (14/10/2025)


Kepala Dinas Pendidikan Nganjuk, Puguh, menegaskan bahwa kebijakan ini bukan bentuk pembatasan, melainkan langkah berani untuk menjaga profesionalitas pelayanan di lingkungan pemerintah.

“Diberlakukan untuk semua, mbak. Bertujuan baik kok,” ujar Puguh dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Senin (14/10/2025).

Puguh menjelaskan, penerapan aturan tersebut bertujuan agar setiap aktivitas tamu di lingkungan Dinas Pendidikan dapat tercatat dengan jelas, sekaligus menciptakan suasana kerja yang aman dan tertib.

“Kami ingin menciptakan suasana kerja yang aman, tertib, dan saling menghargai antara tamu dan petugas,” tambahnya.

Langkah tegas ini langsung menyita perhatian kalangan media. Namun, pihak Dinas Pendidikan menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak ditujukan untuk menghambat kegiatan jurnalistik. Justru sebaliknya, aturan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan publik yang transparan, akuntabel, dan profesional.

Dengan adanya sistem identifikasi tamu, Dinas Pendidikan Nganjuk berharap tidak ada lagi kesalahpahaman maupun gangguan keamanan di lingkungan kantor.
Kebijakan ini sekaligus menjadi contoh nyata bahwa pelayanan publik dapat berjalan tertib, aman, dan terpercaya jika dilandasi niat baik serta keterbukaan kepada masyarakat. (sr)

.

Senin, 13 Oktober 2025

DR. Wahyu Djatmiko: “Follow The Money, Follow The Crime!” — Bongkar Dugaan Korupsi Fiber Optik Nganjuk Rp840 Juta


Nganjuk – Kasus dugaan korupsi proyek Fiber Optik di Dinas Kominfo Nganjuk terus menjadi sorotan. Dalam pernyataannya di Kantor Pengacara DR. Wahyu Djatmiko, sang pakar hukum ini menegaskan pentingnya menelusuri aliran dana untuk mengungkap siapa saja yang terlibat. (13/10/2025)

Kejaksaan Negeri Nganjuk telah resmi menetapkan mantan Sekretaris Dinas Kominfo, Sujono, sebagai tersangka dalam kasus korupsi dengan nilai mencapai Rp840 juta. Jumlah fantastis ini diduga kuat berkaitan dengan penyimpangan dalam proyek pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kominfo.

DR. Wahyu Djatmiko menyebut, tindak pidana korupsi jarang dilakukan seorang diri.

“Korupsi itu tidak berdiri sendiri. Dalam setiap pengadaan barang dan jasa, pasti ada rangkaian pihak yang terlibat — mulai dari PA, PPKOM, PPTK, hingga Panitia Penerima Barang dan Jasa,” tegasnya.

Ia menambahkan, untuk membongkar kasus ini harus dilakukan langkah hukum yang tepat dengan menelusuri aliran uangnya.

“Yang jelas, ada rumusnya: Follow The Money, Follow The Crime! Telusuri kemana uang itu mengalir, maka akan terlihat siapa saja yang bermain,” ujar Wahyu menekankan.

Menurutnya, jika benar dana sebesar Rp840 juta itu dinikmati sendiri oleh Sujono, maka nilainya sangat besar dan tidak masuk akal untuk dijalankan seorang diri. Karena itu, ia mendesak aparat penegak hukum agar tidak berhenti di satu nama saja, melainkan membuka kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam jaringan korupsi proyek tersebut.

Kasus ini kini menjadi perhatian publik Nganjuk. Masyarakat berharap Kejaksaan dapat menuntaskan penyidikan secara tuntas, transparan, dan menjerat semua pihak yang terbukti menikmati hasil korupsi. (John)


 

Copyright © | SUARA CYBER NEWS